Sifat Inilah Yang Akan Menghapus Kekayaan Anda
27 Apr 2018
2 Comments
Begitu
banyak sifat yang dimiliki manusia, baik dan buruk menjadi tabiat dari manusia.
Tentu jika kita melakukan yang baik akan mendatangkan kekayaan, tapi jika kita
melakukan yang buruk, maka Tuhan tak akan memberikannya. So, mari lakukan yang
baik-baik untuk mendapatkan apa yang Anda minta. Nah pada kali ini, saya akan
memberikan pengetahuan tentang hal buruk atau sifat apa saja yang perlu
dihindari oleh semua orang agar apa yang didambakan dalam hidupnya akan mudah
didapatkan. Yaitu:
1. Licik
Sifat
yang pertama adalah licik, licik merupakan sifat yang kategorinya adalah jelek
yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain secara langsung ataupun tidak
langsung. Orang yang memiliki sifat ini, pasti mempunyai akal yang buruk, dan
orang yang licik identik dengan orang yang menipu. Maka dari itu, licik tidak
hanya bagi orang lain saja yang dirugikan, tetapi juga kepada diri sendiri,
akibatnya mungkin tidak secara langsung terasa, tapi lambat laun akan didapati
sebuah kesengsaraan.
Licik
identik dengan kata-kata “Serigala berbulu domba”, mungkin seekor serigala
terlihat seperti domba yang begitu gemuk yang kenyang karena sudah makan
banyak, tetapi lihatlah dibalik kostum yang dipakai, ada musuh yang mengincar
mangsanya.
Adapun
ciri-ciri orang yang memiliki sifat licik antara lain sebagai berikut:
a. Iri terhadap orang lain mendapatkan
kenikmatan
Orang
yang memiliki sifat ini, hatinya selalu gelisah dan sedih saat orang
mendapatkan kenikmatan dan kesenangan. Ketika ada orang yang sukses maka,
hatinyapun demikian. Selalu tidak tenang ketika orang mendapatkan kenikmata,
mereka selalu berkomentar buruk terhadap orang lain. Bahkan jika bisa, apa yang
orang lain peroleh ingin dibumihanguskan dan dapat pindah kepada dirinya. Ini
merupakan sifat yang tidak boleh ada pada diri seseorang, harus disadari bahwa
segala sesuatu yang diberikan adalah usaha mereka yang selalu mengerjakan lebih dari yang orang
lain lakukan. Orang yang malas tentu akan mendapatkan sesuatu yang setimpal dengan
apa yang dilakukan. Kesadaran harus ditanamkan dalam diri seseorang, bahwa
segala kenikmatan adalah Tuhan yang memberikan. Kenikmatan tidak harus berupa
kemewahan, karena kita menghirup udara yang tak terhitung jumlahnya, bahkan
setiap detik kita selalu mendapatkannya, itulah kenikmatan terbesar yang Tuhan
berikan kepada kita, mungkin kita lupa bersyukur atau dosa selalu digendong
oleh diri Anda. Maka sepantasnya kita selalu bersyukur atas apa yang telah
diberikan kepada kita.
b. Senang melihat orang lain sedang
kesusahan
Sifat
yang menjadi ciri dari adanya sifat licik dalam diri manusia adalah senang
ketika melihat orang lain susah. Rasa iba terhadap sesama kian pupus. Rasa
belas kasih antar sesama kian mengelupas, dan rasa kasih sayang hambar tak
bermakna. Maka jika kesenangan melihat orang lain susah akan menyebabkan diri
terhalang oleh rejeki Tuhan Sang Maha Pemberi. Sifat seperti ini tidak boleh
ada dalam diri, akan menjadikan penghalang pada diri untuk menerima rejeki.
Karena setiap yang kita lakukan menentukan apa yang akan kita peroleh di hari
esok ataupun masa depan.
c. Mencapai Tujuan dengan jalan tikus
Orang
yang memiliki sifat seperti ini adalah orang yang tidak ingin menikmati proses
secara mendalam, ia hanya ingin menikmati hasil. Setiap usaha takkan membohongi
hasil. Mungkin itu merupakan kalimat yang sering didengar, tapi itulah
realitanya yang harus kita terima. Memang benar adanya, sebuah proses akan
menentukan akhir dari sebuah perjalanan. So nikmatilah proses, karena kita akan
tahu pada saat itu kekurangan dan kelebihan diri kita masing-masing.
2. Malas
Seringkali
kita selalu mengatakan bahwa kita malas dalam melakukan sesuatu yang padahal
sesuatu itu sangat menanti dirimu. Sesuatu yang akan mendatangkan kebaikan
dalam dirimu. Sesuatu yang akan mendatangkan ibrah kepada orang lain. Tapi
inilah kita, dengan sifat malas yang menjadi tabiat diri, seringkali kemalasan
menjadi ucapan pertama dalam melakukan sesuatu. Maka apabila kemalasan mengakar
pada diri, tunggulah kehancuran masa depan yang menggelapkan segala ruangan
hidup Anda.
Nah,
kemalasan yang sejatinya adalah sifat buruk pasti bisa diatasi, karena setiap
yang memiliki awal pasti memiliki akhir yang jika kita lenyapkan kemalasan ini,
akan menemukan kecerahan dalam hidup ini. Untuk membuang tabiat malas yang
mengakar pada diri antara lain dapat memehami hal-hal berikut:
Pertama, kita harus memahami konsep. “jika
kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari dan jika kamu berasa di pagi
hari jangan tunggu sore hari. Gunakanlah waktu sehatmu untuk (persiapan saat)
sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu.” (HR. Imam Bukhari).
Kita
harus memahami betul apa yang tersurat dalam hadits diatas, boleh jadi ketika
kita malas, akan ada banyak tugas yang menunggu setiap saat, pekerjaan selalu
numpuk, sehingga kredibilitas kita menjadi jatuh. Kalau kita tahu bahwa waktu
adalah hal yang misteri yang kita tidak bisa menentukan kapan waktu yang ada
pada diri kita terhenti. Maka semaksimal mungkin kita harus menggunakan waktu
dengan sebaik mungkin, menggunakan waktu dengan hal-hal yang baik dan
memberikan nilai positif pada diri kita.
Kedua, milikilah
mental bersegera dalam kebaikan dan ampunan-Nya. Setelah kita mengerti betul
tentang pentingnya waktu, kita harus memiliki sifat atau sikap dalam bersegera
melakukan kebaikan dan mentaati segala perintah sehingga berujung pada
kebahagiaan hakiki dan ampunan Tuhan yang Maha segalanya. Sangat erat kaitannya
antara waktu dan bersegera dalam melakukan kebaikan. Ketika waktu dimanfaatkan
betul oleh kita, maka pastilah kebaikan dalam melakukan sesuatu menjadikan diri
hamba yang benar-benar beriman serta memiliki sifat yang tidak menjadikan orang
malas dalam melakukan sesuatu.
Ketiga,
berdoalah kepada Tuhan yang menciptakanmu, usaha tidak bisa diperoleh
dengan hasil maksimal, jika doa ditinggalkan, meminta kepada-Nya tidak selalu
diwujudkan. Selalu mintalah kepada-Nya karena Tuhan Maha Memberi segala apa
yang diminta asal disertai dengan usaha. Usaha dan doa adalah mata rantai yang
tak pernah putus, saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Mungkin dua sifat yang menjadi penyebab mengapa
orang selalu jatuh miskin dan hidupnya serba kekurangan. Sifat licik dan
malaslah yang menghantui dirinya dalam hidup kesehariannya. Semoga kita selalu
dilindungi oleh Allah, swt dari sifat tersebut. Aamiin.
Sangt membantu
BalasHapusTerimakasih, lihat artikel lainnya
Hapus