Cara Membiasakan Membaca dan Paham (Reading Habit)
2 Mei 2018
Add Comment
mzreejall.blogspot.com |
Tentu
setiap orang harus berpikirkeras, apa manfaat dari melakukan suatu pekerjaan,
karena tidak semua pekerjaan dapat melahirkan manfaat dari apa yang dilakukan.
Lahirnya sebuah manfaat dapat dilihat dari apakah suatu pekerjaan itu dinilai
baik oleh mayoritas orang, atau sebaliknya akankah dinilai buruk. Pekerjaan
yang bernilai dan memiliki manfaat yang dapat meningkatkan skill pada diri
seseorang tentunya harus dilakukan, akan dapat terasa ketika pekerjaan itu
dikerjakan dengan penuh penghayatan. Bahasa secara umum dapat dikatakan
aktivitas. Aktivitas yang baik tentu akan berdampak baik pada diri individu.
Aktivitas inilah yang akan menyibukkan seseorang dengan kebaikan.
Aktivitas
yang baik sejatinya selalu dibiasakan, karena dirasa takkan ada kemudaratan
pada diri seseorang. Mungkinkah orang berpikir bahwa melakukan aktivitas yang
baik akan memperburuk keadaan, atau bahkan dapat membunuh jiwa seseorang
sehingga menyebabkan kegilaan, jawabannya pastilah “tidak”. Aktivitas apapun
yang bernilai baik bolehlah dilakukan selagi tidak mengganggu pada kewajiban
yang seharusnya kita lakukan. Tanpa mengabaikan kewajiban melakukan yang
bermakna untuk diri seorang.
Artikel
yang saya publish kemarin. Baca: Menumbuhkan Semangat Baru Dengan Literasi mengatakan tingkat kemauan dalam membaca
(literasi) di negara kita sangat minim, karena bangsa ini terlalu disibukkan
dengan teknologi. Seakan-akan diri seseorang telah hanyut dalam ruang
modernisasi. Hal inilah yang menjadi problem di negara kita. Teman saya saja
banyak yang sibuk dengan gadgetnya ketika di dalam kelas, betapa tidak ketika
diskusi sedang berlangsung gadget menjadi tatapan awal saat itu. Kecuali memang
materi terkait diskusi yang dicari. Ini membuktikan bahwa memang aktivitas
membaca berkurang sebab teknologi yang bernama gadget. Membaca dalam hal ini
adalah yang nuansanya keilmuan dan memberikan info terbaru dan juga bisa
mempertajam pengetahuan yang dimiliki. Dunia ini mungkin tak bisa menghianati
perkembangan dan kemajuan teknologi barat, karena begitulah keadaannya, semua
orang dituntut untuk mengikutinya. Ada orang yang mengatakan bahwa orang yang
tak ikut zamannya adalah hantu. Seolah-olah dikatakan bahwa orang tersebut
adalah setan yang gagap teknologi dan hanya menginginkan dunia klasik yaitu
dunia yang hanya mengandalkan pada yang ada.
Permasalahan
diatas adalah sekelumit pengamatan saya. Seharunya gadget menjadi solusi
terbaik bagaimana meningkatkan daya saing dari negara-negara tetangga dalam
kaitannya dengan membaca. Kemudian kesadaran dari diri seseorang adalah faktor
utama dari terbentuknya generasi disiplin membaca. Ketika seseorang telah sadar
bahwa dirinya masih belum mempunyai pengetahuan apa-apa tentu mereka akan
menggali apa yang disukai.
Dari
adanya kesadaran tersebut, perlu ditanamkan bagaimana sebenarnya membiasakan
membaca (yang tidak hanya sekedar membaca status sosial media). Secara perlahan
keterbiasaan tersebut akan tertanam. Begitu penting membaca sebagaimana dikutip
dari ungkapan sang Proklamator, Bung Hatta “Saya Rela dipenjara asalkan bersama
buku”. Jika dilihat dari ungkapan ini, membaca sangat penting untuk meningkatan
cakrawala berpikir, agar seseorang tidak gampang mengikuti apa yang orang lain
katakan, dan bahkan mengambil mentah-mentah perkataan orang lain tanpa
menimbang kebenaran dari perkataan tersebut.
Seorang
teman melihat saya ketika membaca seraya menghampiri dengan mengungkapkan
“Membaca jangan hanya membaca, tapi juga mengambil inti sari dari pembacaan yang
kamu lakukan”. Saya mengambil dua kesimpulan dari ungkapan tersebut yaitu, pertama,
sangat benar bahwa membaca tidak hanya sekedar membaca saja, tapi juga
berpikir apakah ia paham dari apa yang dibaca, dan setiap orang tentu akan
menyadari tingkat kepahaman dari apa yang dibaca. Kedua, mungkin orang
lain melihat Anda hanya sekedar membaca, tanpa melihat apakah yang dibaca
memang sudah dipahami. Nah, dapat saya tegaskan dalam hal ini, bahwa apa yang
saya lakukan ketika membaca memang hanya sekedar membaca, mungkin karena
tampaknya seperti itu, karena sejatinya mayoritas orang sadar bahwa tidak hanya
buku yang menjadi sumber bacaan. Yang saya tanamkan pertama kali adalah
membiasakan diri untuk selalu membaca, apapun yang disukai, jika tidak
dibiasakan tidak akan tercapai. Membiasakan aktivitas membaca ini tidak mudah.
Harus latihan dan latihan, bisa ala terbiasa.
Upaya
mencegah hilangnya pemahaman bacaan, yaitu sebagai berikut:
a. Persiapkan Buku
khusus
Pembaca
yang baik tentu harus menyiapkan buku khusus yaitu buku untuk hasil bacaan.
Dengan buku khusus tersebut dapat mencatat poin penting dari hasil bacaan yang
dilakukan.
b. Mencatat Ide pokok
Pembaca yang
baik juga perlu mencatat ide pokok di setiap paragraf yang dibaca. Dengan
mencatat, maka tidak perlu lagi membaca ulang seluruh isi artikel, cukup
membaca ulang apa yang sudah dicatat. Ini memungkinkan cepat paham dari seluruh
isi dari artikel yang dibaca. Kemudian, ide pokok tersebut dapat dikembangkan
menurut pemahaman dan bahasa sendiri sehingga tercipta suatu artikel hasil
karya kita.
Mungkin
itulah sekelumit permasalah sekaligus solusi bagaimana membiasakan diri untuk
terbiasa membaca yang kemudia bagaimana menjadi pembaca yang baik. Semoga dapat
bermanfaat.
0 Response to "Cara Membiasakan Membaca dan Paham (Reading Habit)"
Posting Komentar
#Silahkan Komentar Sewajarnya
#Berkomentar Sesuai Topik yang Dibahas
#Dilarang Meletakkan Link ke Situs, Kecuali Referensi Komentar