-->

Cara Membiasakan Membaca dan Paham (Reading Habit)



mzreejall.blogspot.com

Tentu setiap orang harus berpikirkeras, apa manfaat dari melakukan suatu pekerjaan, karena tidak semua pekerjaan dapat melahirkan manfaat dari apa yang dilakukan. Lahirnya sebuah manfaat dapat dilihat dari apakah suatu pekerjaan itu dinilai baik oleh mayoritas orang, atau sebaliknya akankah dinilai buruk. Pekerjaan yang bernilai dan memiliki manfaat yang dapat meningkatkan skill pada diri seseorang tentunya harus dilakukan, akan dapat terasa ketika pekerjaan itu dikerjakan dengan penuh penghayatan. Bahasa secara umum dapat dikatakan aktivitas. Aktivitas yang baik tentu akan berdampak baik pada diri individu. Aktivitas inilah yang akan menyibukkan seseorang dengan kebaikan.

Aktivitas yang baik sejatinya selalu dibiasakan, karena dirasa takkan ada kemudaratan pada diri seseorang. Mungkinkah orang berpikir bahwa melakukan aktivitas yang baik akan memperburuk keadaan, atau bahkan dapat membunuh jiwa seseorang sehingga menyebabkan kegilaan, jawabannya pastilah “tidak”. Aktivitas apapun yang bernilai baik bolehlah dilakukan selagi tidak mengganggu pada kewajiban yang seharusnya kita lakukan. Tanpa mengabaikan kewajiban melakukan yang bermakna untuk diri seorang.

Artikel yang saya publish kemarin. Baca: Menumbuhkan Semangat Baru Dengan Literasi mengatakan tingkat kemauan dalam membaca (literasi) di negara kita sangat minim, karena bangsa ini terlalu disibukkan dengan teknologi. Seakan-akan diri seseorang telah hanyut dalam ruang modernisasi. Hal inilah yang menjadi problem di negara kita. Teman saya saja banyak yang sibuk dengan gadgetnya ketika di dalam kelas, betapa tidak ketika diskusi sedang berlangsung gadget menjadi tatapan awal saat itu. Kecuali memang materi terkait diskusi yang dicari. Ini membuktikan bahwa memang aktivitas membaca berkurang sebab teknologi yang bernama gadget. Membaca dalam hal ini adalah yang nuansanya keilmuan dan memberikan info terbaru dan juga bisa mempertajam pengetahuan yang dimiliki. Dunia ini mungkin tak bisa menghianati perkembangan dan kemajuan teknologi barat, karena begitulah keadaannya, semua orang dituntut untuk mengikutinya. Ada orang yang mengatakan bahwa orang yang tak ikut zamannya adalah hantu. Seolah-olah dikatakan bahwa orang tersebut adalah setan yang gagap teknologi dan hanya menginginkan dunia klasik yaitu dunia yang hanya mengandalkan pada yang ada.

Permasalahan diatas adalah sekelumit pengamatan saya. Seharunya gadget menjadi solusi terbaik bagaimana meningkatkan daya saing dari negara-negara tetangga dalam kaitannya dengan membaca. Kemudian kesadaran dari diri seseorang adalah faktor utama dari terbentuknya generasi disiplin membaca. Ketika seseorang telah sadar bahwa dirinya masih belum mempunyai pengetahuan apa-apa tentu mereka akan menggali apa yang disukai.

Dari adanya kesadaran tersebut, perlu ditanamkan bagaimana sebenarnya membiasakan membaca (yang tidak hanya sekedar membaca status sosial media). Secara perlahan keterbiasaan tersebut akan tertanam. Begitu penting membaca sebagaimana dikutip dari ungkapan sang Proklamator, Bung Hatta “Saya Rela dipenjara asalkan bersama buku”. Jika dilihat dari ungkapan ini, membaca sangat penting untuk meningkatan cakrawala berpikir, agar seseorang tidak gampang mengikuti apa yang orang lain katakan, dan bahkan mengambil mentah-mentah perkataan orang lain tanpa menimbang kebenaran dari perkataan tersebut.

Seorang teman melihat saya ketika membaca seraya menghampiri dengan mengungkapkan “Membaca jangan hanya membaca, tapi juga mengambil inti sari dari pembacaan yang kamu lakukan”. Saya mengambil dua kesimpulan dari ungkapan tersebut yaitu, pertama, sangat benar bahwa membaca tidak hanya sekedar membaca saja, tapi juga berpikir apakah ia paham dari apa yang dibaca, dan setiap orang tentu akan menyadari tingkat kepahaman dari apa yang dibaca. Kedua, mungkin orang lain melihat Anda hanya sekedar membaca, tanpa melihat apakah yang dibaca memang sudah dipahami. Nah, dapat saya tegaskan dalam hal ini, bahwa apa yang saya lakukan ketika membaca memang hanya sekedar membaca, mungkin karena tampaknya seperti itu, karena sejatinya mayoritas orang sadar bahwa tidak hanya buku yang menjadi sumber bacaan. Yang saya tanamkan pertama kali adalah membiasakan diri untuk selalu membaca, apapun yang disukai, jika tidak dibiasakan tidak akan tercapai. Membiasakan aktivitas membaca ini tidak mudah. Harus latihan dan latihan, bisa ala terbiasa.

Upaya mencegah hilangnya pemahaman bacaan, yaitu sebagai berikut:
a.    Persiapkan Buku khusus
Pembaca yang baik tentu harus menyiapkan buku khusus yaitu buku untuk hasil bacaan. Dengan buku khusus tersebut dapat mencatat poin penting dari hasil bacaan yang dilakukan.
b.    Mencatat Ide pokok
Pembaca yang baik juga perlu mencatat ide pokok di setiap paragraf yang dibaca. Dengan mencatat, maka tidak perlu lagi membaca ulang seluruh isi artikel, cukup membaca ulang apa yang sudah dicatat. Ini memungkinkan cepat paham dari seluruh isi dari artikel yang dibaca. Kemudian, ide pokok tersebut dapat dikembangkan menurut pemahaman dan bahasa sendiri sehingga tercipta suatu artikel hasil karya kita.
Mungkin itulah sekelumit permasalah sekaligus solusi bagaimana membiasakan diri untuk terbiasa membaca yang kemudia bagaimana menjadi pembaca yang baik. Semoga dapat bermanfaat.

0 Response to "Cara Membiasakan Membaca dan Paham (Reading Habit)"

Posting Komentar

#Silahkan Komentar Sewajarnya
#Berkomentar Sesuai Topik yang Dibahas
#Dilarang Meletakkan Link ke Situs, Kecuali Referensi Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel