Rutinitas Khotmil Qur’an setiap Malam Jum’at Masjid as-Salafiyah Dusun Sumber Batas, Klompang Barat
29 Agu 2018
Add Comment
Bersama Pak Mukhtar Sebagai Ketua Takmir Masjid |
Kemunculan
dan perkembangan masjid di Indonesia bersamaan dengan muncul dan perkembangan
Islam di Indonesia yang dibawa oleh para
saudagar/pedagang dari gujarat. Masjid dijadikan tempat dakwah di tanah jawa
atau di seluruh Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman. Masjid tidak hanya
difungsikan sebagai tempat sholat dan berdzikir, tapi juga sebagai lembaga
pendidikan non formal, kegiatan sosial, pengembangan ekonomi Islam, dan dakwah
Islam. Masjid merupakan salah satu institusi keagamaan terbesar di Indonesia.
Dengan adanya masjid, umat Islam berkumpul didalamnya. Terdapat banyak kegiatan
yang ada di Masjid, sehingga fungsi yang melekat pada masjid tidak hanya
tentang sholat, namun tidak meninggalkan fungsi utama tersebut.
Desa
Klompang Barat merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Pakong,
Kabupaten Pamekasan. dengan segala potensinya, masyarakat desa tersebut dapat
mengembangkan potensi tersebut sesuai dengan keinginannya. Desa Klompang Barat
terdiri dari empat dusun yaitu dusun Sumber Batas, Krajan, Paobawang, dan Nangger.
Sebagai salah satu tempat KPM, peserta memfokuskan pada satu dusun karena
anggota tidak memadai. Sehingga terpilihnya dusun Sumber Batas sebagai tempat
mengabdikan diri, disamping lokasi yang ditempati adalah dusun Sumber Batas. Terdapat
satu masjid yang menjadi pusat utama pelaksanaan kegiatan keagamaan yang
terletak di dusun Sumber Batas. Kegiatan yang dilakukan tidak hanya memfokuskan
pada ibadah, tapi berbagai kegiatan keagamaan juga menjadi rutinitas di masjid
ini.
Salah
satu kegiatan rutinitas yang dilakukan di masjid As-Salafiyah Sumber Batas adalah
khotmil qur’an setiap malam jumat. Berbicara tentang kegiatan yang dilakukan,
maka tidak akan lekang oleh sejarahnya. Sejarah berdirinya kegiatan Khotmil
Qur’an ini mendominasikan pada masyarakat, sehingga cikal bakal berdirinya
khotmil qur’an setiap malam jumat merupakan inisiatif masyarakat dan kepedulian
masyarakat terhadap masjid. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu takmir
masjid yaitu Pak Mukhtar, kegiatan khotmil qur’an diadakan sebab fungsi masjid
sudah tidak lagi fokus pada meramaikan masjid atau sekedar sholat berjamaah
atau juga sholat jumat. Tapi juga mengadakan kegiatan yang bisa menghidupkan
masjid. Tidak ada tanggal dan bulan yang jelas untuk terbentuknya kegiatan ini,
hanya saja terbentuknya kegiatan ini sekitar 1 tahun lebih.
Atas
inisiatif masyarakat tersebut, takmir masjid mengadakan sosialisasi kepada
masyarakat dan mengadakan musyawarah terkait keberlangsungan kegiatan khotmil
qur’an, karena jika hanya takmir saja yang menjalankan kegiatan ini tanpa
melibatkan masyarakat, tidak akan ada regenerasi dari takmir masjid atau
kegiatan yang dilakukan.
Adanya
khotmil qur’an berbeda dengan acara yang dilakukan warga dengan gonta-ganti
rumah setiap melakukan kegiatan atau yang disebut koloman. Kegiatan ini
atas inisiatif masyarakat, tapi dilakukan di masjid untuk meramaikan masjid
dengan kegiatan-kegiatan yang bernuansa keagamaan.
Uniknya,
dari kegiatan ini adalah dalam rangka memperoleh barokah khotmil qur’an,
masyarakat Sumber Batas sepakat untuk mengadakan sumbangan bagi masyarakat yang
ingin barokah khotmil
qur’an sebesar Rp. 5000/nama. Sumbangan Rp. 5000 tersebut
atas banyaknya simpatisan yang ingin mengembangkan masjid. Acuan diadakan dana
Rp. 5000/nama dari khotmil qur’an adalah dari masjid lain yang mungkin lebih besar
dari masjid As-Salafiyah yaitu Rp. 10.000 atau lebih. Mungkin dari sumbangan
tersebut terlihat dapat menambah uang kas masjid, tapi melihat apakah dengan
harga tersebut banyak peminatnya atau bahkan laris. Nah, dari adanya pemikiran
seperti itu, maka masyarakat setuju diadakan sumbangan barokah khotmil qur’an
sebesar Rp. 5000/nama.
Pelaksaaan
rutinitas ini setelah sholat isya, karena setelah sholat isya’ merupakan waktu
longgar masyarakat. Tidak dilaksanakan setelah sholat maghrib sebab jadi
kebiasaan jamaah ngaji setelah maghrib, dengan asumsi juga masyarakat punya
amalan-amalan sendiri.
Tata
cara dalam peng- khususan pengamri barokah disebut nama yang menyumbang
dan disumbangkan ke siapa, bisa berupa almarhum dan untuk kerabat yang berkerja
jauh di negeri rantau.
Anggota
kegiatan ini adalah masyarakat sekitar masjid yaitu masyarakat dusun Sumber
Batas. Namun dalam catatan ada sekitar 30 orang yang menjadi anggota tetap
kegiatan ini. Adapun ketua dari khotmil qur’an ini adalah kyai Sajuri.
Rencana
yang ada adalah akan diadakannya ikatan khotmil qur'an untuk dibelikan sarung,
tapi kas masih belum memadai. Tidak ada anggota yang terikat, siapapun dari
masyarakat yang mau khataman dapat langsung bergabung pada kegiatan ini. Tidak
ada struktur yang jelas dari kegiatan ini, langsung menyatu ke takmir masjid,
sehingga yang menjadi penanggung jawab utama adalah takmir masjid.
Shalat Berjamaah Masjid As-Salafiyah |
Pendapatan
(alokasi dana sumbangan)
Hasil
dari donatur khotmil qur’an tersebut dialokasikan 80 % untuk kas masjid,
sehingga setelah ditemukan total sumbangan tersebut langsung ditulis di papan
informasi masjid, dan 20 % dialokasikan untuk konsumsi khotmil qur’an. Tapi
terkadang ada saja masyarakat yang mengantar kopi serta makanan ringan ke
masjid saat khotmil qur’an berlangsung.
Menurut
wawancara, pendapatan dari khotmil qur’an menyusut dikarenakan faktor ekonomi.
Ada yang menyumbang atau tidak, khotmil qur’an ini tetap jalan, karena melihat
sejarah awal bukan dilihat dari bentuk sumbangan, tapi dilihat sebagai bentuk
rutinitas warga dusun Sumber Batas dan dalam rangka menghidupkan masjid.
Pelaksanaan
rutinitas khotmil qur’an ini membuahkan hasil yaitu kas masjid bertambah, kamar
mandi muslimat, dan atak depan masjid.
Terdapat
pengkondisian waktu diadakannya khotmil qur’an, jika berbenturan dengan
kegiatan yang lain seperti di madrasah, imtihan, hari raya dan sebagainya. Maka
kegiatan khotmil qur’an diundur.
Terdapat
daftar nama tetap jamaah yang andil dalam kegiatan khotmil qur’an dari mulai
angka satu sampai tak berbilang. Nah dari nama diangka satu tersebut
mendapatkan bonus per khataman membawa 10 nama almarhum atau nama yang sedang
bekerja di negeri orang.
Kepala
desa juga rutin menyumbang nama perkhataman sebanyak 10 orang, sehingga
antusiasme masyarakat juga bertambah karena kepala desa juga menyumbang.
Masyarakat mendapatkan kelonggaran dari penyumbangan nama tersebut. Bisa
mengikuti khataman atau tidak.
Pemuda
Permasalahan
yang muncul atas diadakannya rutinitas khotmil qur’an ini adalah regenerasi
pemuda, hanya sebagian kecil pemuda yang andil dalam kegiatan rutinitas ini.
Selebihnya dipenuhi dengan acara sendiri-sendiri. Pada hakikatnya pemuda sangat
luwes untuk dilibatkan, bahkan harapan Bapak Mukhtar yang diutamakan adalah
pemuda yang melaksanakan khataman alquran dan menjadi penggerak masyarakat dan
yang mengajak masyarakat yang lain andil dalam kegiatan tersebut.
0 Response to "Rutinitas Khotmil Qur’an setiap Malam Jum’at Masjid as-Salafiyah Dusun Sumber Batas, Klompang Barat"
Posting Komentar
#Silahkan Komentar Sewajarnya
#Berkomentar Sesuai Topik yang Dibahas
#Dilarang Meletakkan Link ke Situs, Kecuali Referensi Komentar