-->

Rutinitas Khotmil Qur’an setiap Malam Jum’at Masjid as-Salafiyah Dusun Sumber Batas, Klompang Barat


Bersama Pak Mukhtar Sebagai Ketua Takmir Masjid
 Sejarah dan Pelaksanaan
Kemunculan dan perkembangan masjid di Indonesia bersamaan dengan muncul dan perkembangan Islam  di Indonesia yang dibawa oleh para saudagar/pedagang dari gujarat. Masjid dijadikan tempat dakwah di tanah jawa atau di seluruh Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman. Masjid tidak hanya difungsikan sebagai tempat sholat dan berdzikir, tapi juga sebagai lembaga pendidikan non formal, kegiatan sosial, pengembangan ekonomi Islam, dan dakwah Islam. Masjid merupakan salah satu institusi keagamaan terbesar di Indonesia. Dengan adanya masjid, umat Islam berkumpul didalamnya. Terdapat banyak kegiatan yang ada di Masjid, sehingga fungsi yang melekat pada masjid tidak hanya tentang sholat, namun tidak meninggalkan fungsi utama tersebut.

Desa Klompang Barat merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan. dengan segala potensinya, masyarakat desa tersebut dapat mengembangkan potensi tersebut sesuai dengan keinginannya. Desa Klompang Barat terdiri dari empat dusun yaitu dusun Sumber Batas, Krajan, Paobawang, dan Nangger. Sebagai salah satu tempat KPM, peserta memfokuskan pada satu dusun karena anggota tidak memadai. Sehingga terpilihnya dusun Sumber Batas sebagai tempat mengabdikan diri, disamping lokasi yang ditempati adalah dusun Sumber Batas. Terdapat satu masjid yang menjadi pusat utama pelaksanaan kegiatan keagamaan yang terletak di dusun Sumber Batas. Kegiatan yang dilakukan tidak hanya memfokuskan pada ibadah, tapi berbagai kegiatan keagamaan juga menjadi rutinitas di masjid ini.

Salah satu kegiatan rutinitas yang dilakukan di masjid As-Salafiyah Sumber Batas adalah khotmil qur’an setiap malam jumat. Berbicara tentang kegiatan yang dilakukan, maka tidak akan lekang oleh sejarahnya. Sejarah berdirinya kegiatan Khotmil Qur’an ini mendominasikan pada masyarakat, sehingga cikal bakal berdirinya khotmil qur’an setiap malam jumat merupakan inisiatif masyarakat dan kepedulian masyarakat terhadap masjid. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu takmir masjid yaitu Pak Mukhtar, kegiatan khotmil qur’an diadakan sebab fungsi masjid sudah tidak lagi fokus pada meramaikan masjid atau sekedar sholat berjamaah atau juga sholat jumat. Tapi juga mengadakan kegiatan yang bisa menghidupkan masjid. Tidak ada tanggal dan bulan yang jelas untuk terbentuknya kegiatan ini, hanya saja terbentuknya kegiatan ini sekitar 1 tahun lebih.

Atas inisiatif masyarakat tersebut, takmir masjid mengadakan sosialisasi kepada masyarakat dan mengadakan musyawarah terkait keberlangsungan kegiatan khotmil qur’an, karena jika hanya takmir saja yang menjalankan kegiatan ini tanpa melibatkan masyarakat, tidak akan ada regenerasi dari takmir masjid atau kegiatan yang dilakukan.

Adanya khotmil qur’an berbeda dengan acara yang dilakukan warga dengan gonta-ganti rumah setiap melakukan kegiatan atau yang disebut koloman. Kegiatan ini atas inisiatif masyarakat, tapi dilakukan di masjid untuk meramaikan masjid dengan kegiatan-kegiatan yang bernuansa keagamaan.

Uniknya, dari kegiatan ini adalah dalam rangka memperoleh barokah khotmil qur’an, masyarakat Sumber Batas sepakat untuk mengadakan sumbangan bagi masyarakat yang ingin barokah khotmil 
qur’an sebesar Rp. 5000/nama. Sumbangan Rp. 5000 tersebut atas banyaknya simpatisan yang ingin mengembangkan masjid. Acuan diadakan dana Rp. 5000/nama dari khotmil qur’an adalah dari masjid lain yang mungkin lebih besar dari masjid As-Salafiyah yaitu Rp. 10.000 atau lebih. Mungkin dari sumbangan tersebut terlihat dapat menambah uang kas masjid, tapi melihat apakah dengan harga tersebut banyak peminatnya atau bahkan laris. Nah, dari adanya pemikiran seperti itu, maka masyarakat setuju diadakan sumbangan barokah khotmil qur’an sebesar Rp. 5000/nama. 

Pelaksaaan rutinitas ini setelah sholat isya, karena setelah sholat isya’ merupakan waktu longgar masyarakat. Tidak dilaksanakan setelah sholat maghrib sebab jadi kebiasaan jamaah ngaji setelah maghrib, dengan asumsi juga masyarakat punya amalan-amalan sendiri.

Tata cara dalam peng- khususan pengamri barokah disebut nama yang menyumbang dan disumbangkan ke siapa, bisa berupa almarhum dan untuk kerabat yang berkerja jauh di negeri rantau.
Anggota kegiatan ini adalah masyarakat sekitar masjid yaitu masyarakat dusun Sumber Batas. Namun dalam catatan ada sekitar 30 orang yang menjadi anggota tetap kegiatan ini. Adapun ketua dari khotmil qur’an ini adalah kyai Sajuri.

Rencana yang ada adalah akan diadakannya ikatan khotmil qur'an untuk dibelikan sarung, tapi kas masih belum memadai. Tidak ada anggota yang terikat, siapapun dari masyarakat yang mau khataman dapat langsung bergabung pada kegiatan ini. Tidak ada struktur yang jelas dari kegiatan ini, langsung menyatu ke takmir masjid, sehingga yang menjadi penanggung jawab utama adalah takmir masjid.

Shalat Berjamaah Masjid As-Salafiyah
Pendapatan (alokasi dana sumbangan)
Hasil dari donatur khotmil qur’an tersebut dialokasikan 80 % untuk kas masjid, sehingga setelah ditemukan total sumbangan tersebut langsung ditulis di papan informasi masjid, dan 20 % dialokasikan untuk konsumsi khotmil qur’an. Tapi terkadang ada saja masyarakat yang mengantar kopi serta makanan ringan ke masjid saat khotmil qur’an berlangsung.

Menurut wawancara, pendapatan dari khotmil qur’an menyusut dikarenakan faktor ekonomi. Ada yang menyumbang atau tidak, khotmil qur’an ini tetap jalan, karena melihat sejarah awal bukan dilihat dari bentuk sumbangan, tapi dilihat sebagai bentuk rutinitas warga dusun Sumber Batas dan dalam rangka menghidupkan masjid.

Pelaksanaan rutinitas khotmil qur’an ini membuahkan hasil yaitu kas masjid bertambah, kamar mandi muslimat, dan atak depan masjid.

Terdapat pengkondisian waktu diadakannya khotmil qur’an, jika berbenturan dengan kegiatan yang lain seperti di madrasah, imtihan, hari raya dan sebagainya. Maka kegiatan khotmil qur’an diundur.

Terdapat daftar nama tetap jamaah yang andil dalam kegiatan khotmil qur’an dari mulai angka satu sampai tak berbilang. Nah dari nama diangka satu tersebut mendapatkan bonus per khataman membawa 10 nama almarhum atau nama yang sedang bekerja di negeri orang.

Kepala desa juga rutin menyumbang nama perkhataman sebanyak 10 orang, sehingga antusiasme masyarakat juga bertambah karena kepala desa juga menyumbang. Masyarakat mendapatkan kelonggaran dari penyumbangan nama tersebut. Bisa mengikuti khataman atau tidak.

Pemuda
Permasalahan yang muncul atas diadakannya rutinitas khotmil qur’an ini adalah regenerasi pemuda, hanya sebagian kecil pemuda yang andil dalam kegiatan rutinitas ini. Selebihnya dipenuhi dengan acara sendiri-sendiri. Pada hakikatnya pemuda sangat luwes untuk dilibatkan, bahkan harapan Bapak Mukhtar yang diutamakan adalah pemuda yang melaksanakan khataman alquran dan menjadi penggerak masyarakat dan yang mengajak masyarakat yang lain andil dalam kegiatan tersebut.

0 Response to "Rutinitas Khotmil Qur’an setiap Malam Jum’at Masjid as-Salafiyah Dusun Sumber Batas, Klompang Barat"

Posting Komentar

#Silahkan Komentar Sewajarnya
#Berkomentar Sesuai Topik yang Dibahas
#Dilarang Meletakkan Link ke Situs, Kecuali Referensi Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel